Selasa, 01 November 2011

Pikiran, Ide dan Tulis Apa Ajalah

Hanya sekedar untuk tetap terus bisa belajar dan berlatih menulis, jadi apapun akan ku tulis dalam blogku yang sederhana ini.Kupikir ini adalah kesempatanku untuk mengungkapkan apa saja yang ada dalam pikiran karena setidaknya aku memiliki kuasa atas hal itu. Dan tentu saja semua orangpun memiliki kuasa atas hal itu karena aku tau bahwa raga kita boleh saja terpenjara tapi pikiran kita tidak akan pernah bisa. Ia akan selalu hadir dan bebas memikirkan apa saja. Sebagai contoh, banyak tokoh besar yang dulu pernah mengalami sebagai tahanan politik seperti sejarawan Alm. Pramoedya A.T misalnya. Badan atau tubuhnya bisa saja dipenjara, tapi pikiran dan gagasannya tidak. Lihat saja, buku-buku karyanya sekarang banyak beredar di berbagai toko buku di Indonesia.

Berbicara pikiran atau ide, bagaimanapun dia tidak akan pernah terlepas dari kehidupan nyata. Kecuali mungkin pikiran orang-orang gila yang nampaknya seperti berhalusinasi saja. Entahlah saya pun tidak mengetahui banyak tentang hal itu karena belum pernah mengalaminya dan jangan sampai mengalaminya. hehe. Yang pasti saya pikir, kenyataan yang ada akan senantiasa mempengaruhi cara berpikir kita. Sebagai misal dalam suatu sistem masyarakat kapitalis kita bisa lihat bagaimana orang-orang yang ada di lingkungan sistem tersebut disadari atau tidak, pikiran mereka didominasi oleh bagaimana uang atau modal  memiliki kuasa atas segalanya. Apa-apa kalo tidak ada duit gak akan jalan. Orang-orang sibuk mencari uang karena segala sesuatu yang ditawarkan termasuk kebutuhan dasarpun tak ada yang gratis. Jangankan untuk pendidikan dan kesehatan, untuk masuk toilet saja harus bayar, betul tidak? xixixi. Istilah Tuhan adalah Uangpun muncul seiring situasi yang dominan tersebut yang telah memposisikan uang layaknya Tuhan. 

Lantas apakah ada ide atau gagasan alternatif lain selain sistem yang memposisikan uang sebagai Tuhan? Tentu saja, bagi pihak-pihak yang tidak sepakat dengan pola pikir kapitalistik, mereka akan berusaha dan berjuang melawan sistem tersebut. Mereka akan terus berpikir bagaimana mencari strategi taktik yang tepat untuk menumbangkan sistem tersebut. Tentu untuk mencari gagasan ini tidak akan bisa terlepas dari kondisi objektif dimana sistem yang kaptalistik itu diterapkan. Mau tidak mau kita harus mempelajari sejarah. Ya, sejarah, tempat dimana kita mulai berangkat yang kini sudah banyak dilupakan oleh manusia-manusia masa kini.

Kembali ke persoalan pikiran atau ide. Pikiran atau ide memang bisa muncul kapan saja. Namun tanpa diasah dan dilatih agar bagaimana mereka bisa menjadi sesuatu hal yang kongkrit, maka mereka tidak akan ada bedanya dengan kumpulan-kumpulan sampah yang kian memadati otak sang pemilik. So, mulai dari sekarang mari kita belajar dan berlatih untuk memanfaatkan ide-ide yang ada. Kita pilah mereka sehingga harapannya mereka tidak akan sekedar bermanfaat bagi diri kita sendiri tetapi juga bagi orang lain.


 

0 komentar:

Posting Komentar