Rabu, 14 Juli 2010

Timor Leste dan Aktivis Australia Menolak Kebijakan Rasis Pemerintah Australia terhadap Para Pengungsi

Pernyataan Sikap Luta Hamutuk, Institut Penelitian, Advokasi dan Kampanye Timor Leste

Menurut kebijakan hubungan luar negeri Australia yang sampaikan oleh perdana menteri Australia di Sydney yang diterbitkan di berbagai media baru-baru ini , termasuk surat kabar Indonesia Jawa Post, "Perdana Menteri (PM) Julia Gillard memperketat hukum imigrasi Australia. Tidak ingin diganggu oleh masalah ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh pencari suaka, pemimpin Australia ini berencana untuk membangun pusat penahanan bagi pencari suaka di Timor-Leste "Seperti dikutip oleh Associated Press (Jawa Post, 2010/07/07).
Pernyataan di atas menunjukkan bagaimana kebijakan luar negeri Australia ini berisikan "karakteristik rasis" terhadap Timor Leste dan kawasannya.



Sikap Luta Hamutuk

Luta Hamutuk, sebagai anggota masyarakat sipil di Timor Leste ingin menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:

Institut Luta Hamutuk tidak setuju dan menolak atas kebijakan luar negeri Australia ini, yang ingin menggunakan Timor Leste sebagai tempat penahanan pengungsi yang sedang mencari suaka politik di Australia. Apabila memang pemerintah Australia benar-benar memahami konvensi internasional, pemerintah Australia seharusnya bertanggung jawab terhadap para pengungsi dan tidak melempar masalah/tanggung jawabnya kepada negara lain.

Luta Hamutuk melihat kebijakan ini sebagai pelemparan masalah sosial dan ekonomi di Australia kepada Timor Leste dan wilayah Pasifik. Kebijakan ini akan mengeksploitasi negara-negara kecil di kawasan Pasifik.

Sikap pemerintah Australia ini juga menunjukkan sikap rasis terhadap pengungsi yang secara tidak langsung mengusir para pengungsi agar pergi ke tempat lain, yang bukan tujuan asli mereka. Terutama pengiriman mereka ke negara yang memiliki banyak masalah sosial dan ekonominya sendiri.

Luta Hamutuk juga tidak setuju dengan pernyataan Presiden Jose Ramos Horta yang dimuat dalam surat kabar Indonesia, Jawa Post, bahwa ia telah mendapatkan lampu "hijau" terhadap kebijakan pemerintah Australia ini. Luta Hamutuk ingin mengingatkan Presiden Republik agar berpikir secara cermat sebelum mengambil suatu keputusan yang dapat berdampak buruk terhadap kepentingan nasional.

Point terakhir sikap Luta Hamutuk adalah meminta rakyat Timor Leste dan semua warga Australia agar menolak kebijakan rasis pemerintah Australia ini.

0 komentar:

Posting Komentar